Setelah absen karena ketiadaan sponsor tahun lalu, mulai tanggal 23 November hingga 5 Desember, Tour d'Indonesia kembali dihelat. Terakhir kali, Tour d'Indonesia digelar pada tahun 2006. Waktu itu pembalap asal Jerman, Andre Schulze dari Tim BACP meraih kesuksesan sebagai yang tercepat dari 105 pembalap yang berasal 20 tim partisipan.
Bagaimana dengan tahun ini? Dari sisi jumlah peserta, sayangnya, Tour d'Indonesia 2008 kali ini mengalami penurunan yang signifikan. Hanya diikuti 85 pembalap dari 17 tim. Beberapa tim asing tahun ini absen dari perhelatan. Tim Noordland Hamburg (Jerman) dan Tim Jajo Spirit Sport (Swiss) mengundurkan diri karena alasan ongkos pesawat yang membumbung tinggi akibat krisis global, sedangkan Tim Mes Kerman (Iran) batal hadir karena jadwalnya bertabrakan dengan satu even dinegaranya. Jadilah Tour d'Indonesia tahun ini hanya dimeriahkan oleh tim asing asal Malaysia (Tim Kuala Lumpur Cycling Association), Selandia Baru (Tim Tineli Collosi), Filipina (Tim Jazy Sport Beacon), serta Tim Nasional Malaysia dan Tim Nasional Jepang.
Chief Commissaire, Jamaluddin Mahmood, menyatakan bahwa walau mengalami penurunan peserta dibandingkan 2006, persaingan akan tetap menarik. Hal ini digaransi dengan diubahnya beberapa peraturan yang menjadi standard Persatuan Balap Sepeda Internasional, UCI. Misalnya, jika peraturan Internasional tidak memperbolehkan pembalap yang tidak finis ikut start pada etape berikutnya. Maka kali ini pembalap yang tidak finis tetap boleh start pada etape berikutnya. Hal ini untuk mensiasati agar jumlah peserta tidak tambah menyusut pada tiap etape.
Beberapa peraturan khusus lain juga diterapkan, yaitu: pembalap dinyatakan tidak finis jika hanya bisa menyelesaikan kurang dari 60 persen dari jarak lomba per etape. Sementara yang hanya bisa menyelesaikan 61 persen hingga 3 kilometer menjelang finis akan dikenai penalti waktu. Pembalap yang tertinggal lima menit dari rombongan besar akan diangkut dengan bus penyapu.
Rupanya peraturan-peraturan tersebut diterapkan terkait masalah sponsor, karena tentu akan kurang bergengsi jika tiap etape jumlah pembalap yang start banyak berkurang karena ada yang tidak finis. Selain itu, peraturan tersebut dibuat untuk memberi kesempatan bagi pembalap lokal untuk memaksimalkan persaingan.
Pembalap-pembalap lokal yang ambil bagian dalam even ini, diantaranya berasal dari tim Polygon Sweet Nice, Araya, Customs Cycling Club, Jabar Cycling Team, Jakarta Cycling Club, Kutai Kartanegara Cycling Team, Benteng Muda Tangerang, Dodol Picnic Garut, Bintang Kranggan Cycling Club, dan Putra Perjuangan Kota Bandung.
Para pembalap akan menempuh total jarak 1.726,3 kilometer yang terbagi dalam 12 etape yang membentang dari Jakarta hingga Kuta, Bali. Peta kekuatan tim-tim peserta bakal dapat diikuti setelah etape 5, saat mereka melalui tanjakan di daerah Boyolali antara Semarang ke Yogyakarta. Tanjakan merupakan indikator kekuatan tiap tim karena dapat menghasilkan perbedaan waktu yang signifikan. Tanjakan tajam lain bakal ditempuh antara Gilimanuk dan Candi Dasa, Bali.
Cerpen Kipanji Kusmin: Langit Makin Mendung
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar